Sebanyak 85 orang Widyaiswara yang berasal dari 10 Lembaga Pelatihan Pemerintah Pusat dan Daerah yang ada di Sumatera Barat berkumpul di Pusat Peningkatan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi yang berlokasi di Baso, Kabupaten Agam pada tanggal 7-8 Januari 2022. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Sumbar Drs. Bustavidia, MM yang didampingi oleh Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi Sarjayadi, S.Sos dan Direktur IPDN Kampus Bukittinggi Dr. Tun Huseno.
10 instansi asal Widyaiswara tersebut adalah BPSDM Prov. Sumbar, Balai Kesehatan Olahraga dan Pelayanan Kesehatan Prov. Sumbar, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Prov. Sumbar, Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi Prov. Sumbar, Latihan dan Pengembangan BKKBN Perwakilan Sumbar, Balai Diklat Keagamaan Padang (Kemenag), Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bukittinggi (Kemendagri), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Padang, Balai Besar Pendidikan dan Latihan Kesejahteraan Sosial Regional I Sumatera (Kemensos), dan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto (Kemen ESDM).
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala BPSDM menyatakan bahwa untuk mewujudkan target nasional yaitu aparatur berkelas dunia pada tahun 2025, maka peran Widyaiswara sebagai guru bangsa khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) akan semakin sentral. Hal ini mengingat tantangan yang dihadapi oleh para ASN dalam lingkungan yang berubah dengan cepat menuntut mereka untuk selalu adaptif dengan perkembangan zaman. Widyaiswara sebagai ujung tombak diklat aparatur disamping harus mampu mentransfer pengetahuan, juga harus bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi para ASN yang dilatihnya. Karena itu untuk membentuk ASN yang profesional harus dimulai dengan para Widyaiswara yang profesional, tuturnya.
Sementara Ketua DPD Asosiasi Profesi Widyaiswara (APWI) Sumatera Barat, Dr. Herita Dewi menyatakan bahwa APWI sebagai satu-satunya wadah organisasi profesi widyaiswara yang berbadan hukum melihat kondisi saat ini sebagai tantangan, peluang sekaligus ancaman. Hal ini menuntut APWI dan anggotanya untuk dapat bergerak lincah dan turut berubah sesuai dengan dinamika yang berkembang dan mampu beradaptasi menuju organisasi yang lincah. Apalagi dengan diperkenalkannya core value baru ASN oleh KemenPAN RI yaitu BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) maka tantangan bagi Widyaiswara dalam pembentukan karakter ASN semakin berat. Untuk itu diperlukan sinergitas, kekompakan dan kerjasama antar sesama Widyaiswara yang ada di Sumatera Barat.
Kegiatan 2 hari ini diisi dengan ceramah tentang membangun budaya integritas dari Sastri Y. Bakri, SE, Akt (WI Ahli Utama PPSDM Kemendagri) dan pengabdian Widyaiswara melalui sekolah alam oleh Drs. Khalid Efendi, M.Si (WI Ahli Madya PPSDM Kemendagri). Acara diakhiri dengan kegiatan outbond dan sharing session yang diadakan di lokasi sekolah alam Jorong Koto Tinggi Nagari Kubang Pipik Kecamatan Baso yang dirintis oleh Khalid bersama APWI Sumatera Barat. Dalam kesempatan itu juga diserahkan sumbangan buku dari beberapa anggota APWI Sumatera Barat untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah alam.
.