Dalam rangka Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris bagi  ASN dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, BPSDM Prov. Sumatera Barat melaksanakan Diklat Teknis Peningkatan Bahasa Inggris Berbasis Bleanded Learning yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy.

Dalam ceramah umumnya "Uda Wagub" menyampaikan agar membiasakan penggunaan Bahasa inggris ini setiap hari dan dianjurkan agar di BPSDM Prov.Sumatera Barat diciptakan choose one day to speak English. Karena Bahasa inggris bukanlah Bahasa kita jangan takut untuk memulai atau memberanikan diri berbicara Bahasa Inggris, kita bisa belajar tanpa harus memikirkan structure or grammar nya dulu,”The important thing is that others understand what you mean".

Penyelenggaraan Diklat Teknis Peningkatan Bahasa Inggris bagi Aparatur ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi ASN dilingkungan Provinsi Sumatera Barat dalam menggunakan Bahasa Inggris (active and passive) untuk pelaksanaan rapat, presentasi untuk investor dalam pengembangan promosi masing- masing instansi /stake holders di lingkungan Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini dimulai dengan pembelajaran secara E-Learning pada tanggal 9 s.d 11 Maret 2022 dan Klasikal tanggal 14 s.d 17 Maret 2022. Dalam pelaksanaan pelatihan ini merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Prayoga Padang berdasarkan MoU Nomor : 120-009 /MoU /GSB-2021 tanggal 27-04-2021 yang telah di tanda tangani oleh Gubernur Sumatera Barat MAHYELDI dan YOHANES TUADERU Ketua Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Prayoga Padang.

Kepala BPSDM Prov. Sumatera Barat, Drs.Bustavidia,MM, melaporkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 30 orang yang berasal dari berbagai instansi/OPD dilingkungan Prov. Sumbar, dengan Narasumber berasal dari STBA Prayoga Padang, Pejabat Daerah Provinsi Sumatera Barat, dan Widyaiswara /Pejabat BPSDM Prov. Sumatera Barat.

“Hampir semua alat dan teknologi di era global menggunakan Bahasa Inggris. Tentu ini sangat membutuhkan kemampuan bahasa Inggris dari para aparatur agar dapat menyikapi situasi tersebut,ujar Bustavidia”.